Jumat, 03 Desember 2010

Ku Merindukan mu

Ini mungkin adalah gambaran rasa kangen ku sama rio. dengan cerpen ini aku bisa melimpahkan semua perasaan kangen ku sama dia. Semoga pada suka deh. selamat membaca kawan J.

**********

Hari ini tepat tanggal 24 oktober. Seperti biasa tak ada beda nya dengan hari hari lain. Tidak seperti dulu sebelum dia pergi meninggalkan ku. Tidak ada lagi kejutan yang biasa ku buat pada tanggal 24. Tidak ada lagi kue ulang tahun yang selalu ku beli. Tidak pesta yang selalu ku buat untuk nya. dan tidak ada lagi sosok orang yang selalu membuat ku sibuk pada tanggal 24. Hari ini, aku hanya bisa termenung di taman dimana aku biasa membuat pesta ulang tahun untuk nya. Setiap hari selama 5 tahun terakhir ini aku selalu menunggu nya di taman ini. berharap dia datang. Ya walaupun aku tau itu hanya membuang waktu ku saja. mungkin aku bodoh menunggu orang yang belum pasti akan datang. Tapi, hanya itu yang bisa aku lakukan untuk menghibur hatiku. Mungkin saat di rumah atau di sekolah aku selalu ceria. Tapi itu semua hanya topeng. Topeng untuk menutupi luka hati ku selama ini. aku tidak mau orang lain tau akan kesedihanku.

******

 “Rio, aku mohon jangan pergi”
“maaf fy, tapi aku nggak bisa. Aku harus pergi sekarang. Aku janji , aku pasti bakalan balik lagi buat ketemu kamu. Aku janji”
“kapan? Kapan kamu balik?”
“aku nggak tau. tapi aku janji bakalan balik lagi. tunggu aku” dia pun berbalik dan pergi
“aku janji rio. aku janji akan selalu nunggu kamu. Nggak perduli seberapa lama” aku pun memutuskan untuk pulang.
Kamu memang yang pertama cinta
Menyentuh pipiku dengan manja
...
Handphone ku berbunyi tanda ada telfon masuk. Ku raih handphone ku di saku celana. Ku lihat di layar nya bertuliskan Rio call. Buru buru aku langsung mengangkat telfon dari nya.
“hallo”
aku hanya pergi tuk sementara
Bukan tuk meninggalkan mu selamanya
Aku pasti kan kembali pada dirimu
Tapi kau jangan nakal
Aku pasti kembali” suara merdunya terdengar dari sebrang telfon. Aku hanya tersenyum sambil menangis. telfon pun terputus.
 Aku terduduk dibangku bandara. Menutup muka ku dengan kedua telapak tangan ku. Menangis. menangis sejadi jadinya. Aku sangat sedih. Kini orang yang selalu membuat ku tersenyum sudah pergi meninggalkan ku. Sekarang tak ada lagi candaan nya yang selalu membuat ku tertawa. Tak ada lagi nyanyian merdunya yang selalu menenangkan hati ku. Tak ada lagi senyum nya yang bisa membuat ku tenang. Tak ada lagi tatapan teduh nya yang selalu bisa menyejukan hati ku. Hati ku sangat sakit. Sakit sekali.
Aku pun memutuskan untuk pulang. Mungkin bermain piano di rumah bisa menenangkan ku. Sesampai nya di rumah, aku langsung menuju studio musik yang ada di rumah ku. Aku duduk di depan piano kesayangan ku. Dan ku mulai bernyanyi.

Saat aku tertawa di atas semua
Saat aku menangisi kepergian mu
Aku ingin engkau selalu ada
Aku ingin engkau
Akuu kenang
Selama aku masih bisa bernafas
Masih sanggup berjalan
Ku kan slalu memujamu
Meski ku tak tau lagi
Engkau ada di mana
Dengarkan aku ku merindukan mu
.......

            Aku menyanyikan lagu itu sambil menangis. aku nggak sanggup kalau dia pergi. Aku tau dia hanya pergi sementara waktu. Tapi, entah kenapa perasaan ku bilang kalau dia akan lama untuk kembali. Mungkin aku berlebihan. Tapi, entah kenapa air mata ini tak mau berhenti untuk mengalir.

********

Langit hari ini sangat mendung. Rintik rintik hujan pun mulai membasahi bumi. Semakin lama rintik rintik hujan itu menjadi deras. Namun aku enggan untuk pergi berteduh. Aku masih saja duduk di bangku taman itu. Namun aku merasa ada yang memayungi ku. Aku pun menoleh. Dan aku menemui seseorang yang sangat tidak asing lagi untuk ku.
“kok hujan hujanan sih? Ntar sakit lho”
“Ri..RIO?? ini Rio kan?” dia hanya tersenyum. Senyum itu. Aku lansung bangkit dan memeluknya, erat. aku menangis di pelukan nya. di balasnya pelukan ku.
“ternyata kamu bener bener nunggu aku fy”
“kamu juga menepati janji kamu yo” dia pun melepaskan pelukan nya.

Terimakasih cinta untuk segalanya
Kau berikan lagi kesempatan itu
Tak akan terulang lagi semua
Kesalahan ku yang pernah menyakiti mu
....

Aku pun kembali memeluknya. “ku merindukan mu,, Mario..

The end

Tidak ada komentar:

Posting Komentar