Jumat, 24 Desember 2010

Teman sejati,, belum tentu cinta sejati

        Hai nama ku ify. Sekarang aku sudah kelas 2 SMA. Aku bersekolah di SMAN 9. Aku mempunyai seorang sahabat. Namanya sivia. Aku berteman dengan nya sejak SMP. Di adalah sosok sahabat yang di inginkan banyak orang. Dia baik, lembut, pengertian, manis, pokoknya menurut aku dia tuh perfect banget lah. Sivia adalah segalanya untuk ku. Dia bisa membuat ku tersenyum saat aku punya masalah. Dia pun yang selalu menghiburku ketika aku sedih. Begitupun dengan sivia. Dia selalu terbuka sama aku. Tapi,, ada satu hal yang nggak pernah di bahas oleh dia yaitu soal cowok. Aku juga bingung sama dia. Pernah nggak sih dia naksir cowo??? Waktu itu aku pernah nanya, tapi dia slalu bilang ‘nggak ada. Lagian cinta nggak usah di cari nanti juga dateng sendiri’. Bener juga sih apa kata via, tapi kan sebagai manusia, kita harus berusaha. Ya tapi terserah di lah. Aku nggak akan maksa. Haduuhh kebanyakan cerita tentang via ya??? Yaudah sekarang aku kasih tau sifat aku deh. Kata temen temen ku,, aku tuh bawel banget. Nggak bisa diem. Tpi,, aku orang nya baik, pengertian, ya walaupun terkadang egois. Itu kata teman teman ku. Hhmm.. selain sivia,, dulu aku juga punya temen deket. Tapi waktu SD. Setelah kami lulus SD,, kami kehilangan kontak. Karena aku pindah ke bandung. Sampai sekarang pun aku nggak tau gimana kabar dia, dimana dia sekarang. Jujur aku kanget banget sama dia. Aku kangen berpetualang sama dia kaya dulu lagi. terkadang aku pun teringat saat aku sedang berpetualang dengan nya..

“ih alvin,, jangan tinggalin aku dong. Aku takut nih”
“iya fy, yaudah kamu pegang tangan ku ajah biar kamu nggak takut”
“alvin,, pulang yuk. Takut nih. biasanya kan di hutan ini banyak babinya. Ntar kalau ada babi gimana???”tanya ku khawatir
“tenang ajah. Kamu nanti aku gendong trus kita lari deh”
“emang kamu kuat???”
“kuat lah. Alvin gitu”

Aku suka tersenyum sendiri ketika aku mengingat waktu itu bersama alvin. Ya,, teman kecilku itu bernama alvin. Dia baik banget. Dia selalu berusaha untuk jagain aku, lindungin aku. Dia paling nggak mau liat aku nangis. Dia bagaikan sapu tangan untuk ku. Sapu tangan yang selalu siap untuk menghapus air mata ku kapan saja. tapi,, setelah perpisahan kelulusan SD,, dan aku pindah ke bandung aku kehilangan kontak dengannya sampai sekarang. Semenjak itu,, nggak ada lagi sapu tngan untuk yang selalu siap untuk menghapus air mata ku kapan saja. tapi,, aku masih beruntung mempunyai sivia yang selalu membuat ku tersenyu. Walaupun nggak ada seseorang untuk menghapus air mataku lagi. tapi,, semenjak SMA,, aku menemukan sosok alvin pada orang lain. Rio. ya, rio selalu menghapus air mata ku ketika aku menangis. dia orang ke 2 yang nggak mau liat aku menagis. Sifatnya benar benar mirip dengan alvin. Sehingga,, ketika aku kangen alvin,, aku bisa mengobatinya dengan bertemu rio. sampai akhirnya,, aku pun merasa aku mulai jatuh cinta padanya. Tapi,, nyaliku terlalu tipis untuk mengutarakan nya pada rio. aku terlalu gengsi untuk itu. Selain intu, aku takut cinta ku bertepuk sebelah tangan.
Aku pun berjalan dengan enggan di sepanjang koridor kelas. Entah kenapa, hari ini aku sangat malas untuk pergi ke sekolah. Aku pun berjalan menunduk. Tapi,, karena itu aku pun menabrak orang.
“AWWW... sorry”kata ku sambil memegang lengan ku yang sakit. Terlihat orang itu pun melakukan hal yang sama dengan ku.
“iya nggak apa apa”katanya. Dia lalu menatap ku dengan tatapan seperti orang yang sedang mengingat sesuatu. Aku pun begitu. Mukanya sangat familiar menurutku. Dan sesaat orang itu memekik “IFY???”
“ALVIN??”aku pun ikut ikutan memekik. “iya gw alvin. Ini bener ify???”kata nya lagi. dan ternyata dia ALVIN!!! Tapi ngapain dia di sini??? “hei,, ini bener ify”katanya sambil mengibas kan tangan nya dan mengulang pertanyaan nya tadi. “eh sory. Iya gw ify. Ya ampun vin,, gw kangen sama lo” kata ku sambil memeluk alvin. Alvin pun membalas  pelukanku. Pelukan ini,, sudah lama aku tak merasakan pelukan hangat ini. aku sangat rindu dengan alvin. Sangan amat rindu. Aku nggak mau melepaskan pelukanku saat ini. tapi aku sadar, sekarang bukan tempat yabg tepat untuk hal seperti ini. ini sekolah. Pukan taman atau rumah atau apalah untuk tempat kangen kangenan. Aku pun melepaskan pelukan alvin. “vin,, kok bisa di sini???” tanya ku. “iya,, papah ku kantornya pindah ke bandung dan terpaksa kita semua harus pindah. Trus gw di sekolahan di sini de dan gw ketemu sama lo. Gw nggak tau kalau gw satu sekolah sama lo. Klo tau gini mah dari dulu dulu deh gw mggak nolak pindah ke bandung”jelas alvin panjang lebar
“oohh gitu.. baguslah, jadi sekarang gw nggak kesepian lagi deh soalnya,, ada elo yang akan selalu nemenin gw kagi. Kaya dulu”kata ku tersenyum senang
“jadi,, selama ini lo kesepian fy??”
“nggak juga sih. Untung nya gw punya 2 temen yang baik dan care sama gw”kata ku tersenyum. Alvin pun tersenyum. Bel masuk pun berbunyi. Kami masuk ke kelas masing masing. kami memang berbeda kelas aku di kelas XI IPA 3. Sementara alvin di kelas XI IPA 2. Tiba tiba, rasa malas yang tadi pagi ku rasakan hilang begitu saja berganti dengan semangat. Bukan semangat belajar. Tapi semangat untuk istirahat. Tepatnya bukan semangat tapi, nggak sabar. Dia pengen cepet cepet ketemu  alvin. Dia pengen cerita banyak sama teman kecilnya itu. Akhirnya,, suara bel yang paling di tunggu tunggu oleh ify dan para siswa pun berbunyi. Aku pun menarik tangan sivia. “aduuhh ify lo mau kemana sih?? Klo lo laper jangan segitunya kali”kata via yang masih di tarik ify. “siapa yang laper. Ntar lo juga tau. udah ikut gw aja”kata ify masih terus menarik tangan via. “yaudah tapi boleh nggak lo narik tangan gw pelan pelan??”tanya sivia kesal. “eh iya sori vi kesenengan gw”kata ku sambil melepaskan tangan via. “emang lo seneng kenapa sih??? Dapet lotre??”tanya via asal. “lebih dari itu”kata ku sambil berjalan. Via pun mengikuti ku dari belakang. Dari kejauhan,, aku bisa melihat sosok alvin sedang duduk di bangku taman sekolah. Aku dan via pun menghampirinya. “hai vin..”sapa ku ketika sudah berada di depan nya. “hei fy”kata nya kemudian. “oh iya,, kenalin ini temen gw,, nama nya via. Via ini alvin temen kecilku yang sering aku ceritain itu”aku memperkenalkan via pada alvin. Begitu pun sebaliknya.
“hei gw alvin”alvin mengulurkan tangan nya. “gw via”kata via sambil membalas uluran tangan alvin. Dari kejauhan,, aku melihat sosok rio sedang berjalan menuju kantin. Aku pun segera memanggilnya. “RIOO!!” teriak ku. Merasa namanya di penggil,, rio pun menoleh ke arah ku lalu melambaikan tangan nya. Dia pun menghampiriku. “hai fy,, nggak ke kantin??”tanya rio dengan senyumnya yang khas. Ya seperti biasa. Kalau rio bertemu denganku,, pasti dia selalu tersenyum. Dan itu salah satu alasanku menyukai dia. Karena senyumnya. “oh iya yo,, kenalin ini alvin”kata ku. Rio pun mengulurkkan tangan nya. “hei gw rio. oh ini alvin temen kecil lo yang sering lo ceritain ke gw fy??”kata rio. alvin pun pun membalas uluran tangan rio “alvin”kata nya singkat. “iya yo,, ternyata dia pindah ke bandung dan sekolah di sini. Seneng deh”kata ku sambil merangkul lengan alvin. Yah sikapku pada alvin memang selalu begitu. Manja. Terlihat di wajah rio,, ada rasa tidak suka dengan kedatangan alvin. Setelah itu,, rio pun memutuskan untuk pergi. Alasan nya sih karena dia mau ke kantin. Laper katanya.
Sudah hampir sebulan alvin di sekolahku. Dan selama sebulan itu,, setiap hari aku selalu sama alvin. Kemana mana sama alvin. Berangkat sekolah, ke kantin, ke lapangan, ke taman, ke kelas. Pokok nya barengan terus deh. Dan selama sebulan itu,, aku merasa ada perubahan di diri rio. aku merasa dia ngejauhin aku. Hingga suatu hari,, aku menanyakan hal itu pada rio.
“rio,,lo kenapa sih??”
“kenapa apanya??”dia balik bertanya dengan suara datar
“kenapa lo ngejauhin gw akhir akhir ini”
“oh ya??? Cuma perasaan lo aja kali. Yaudah ya,, gw mau ke perpus dulu. Sana temenin alvin. Ntar dia nggak ada temen nya”rio pun berlalu. ‘tuh kan?? Dia kenapa sih?? Apa karena alvin?? Ah tapi nggak mungkin’batin ku terus bertanya tanya. Akhirnya,, aku memutuskan bertanya pada sivia. Siapa tau rio kenapa. “hei via”sapa ku setibanya aku di kelas. “eh fy,, alvin mana??”tanya nya. “alvin di kelas nya”kata ku. “oohh”
“oh iya vi,, gw mau nanya deh. Lo tau ngak rio kenapa??”tanya ku
“kenapa apanya??”
“ya, kenapa dia selalu menghindar dari gw?? Apa karena alvin ya?? Tapi masa iya sih??”
“ya mana gw tau. lo tanya sendiri aja sama rio nya” (sebener nya, via tau kenapa rio kaya gitu. Dan bener tebakan ify tadi. Itu semua karena alvin. Rio itu suka sama ify. Via tau itu semua karena slama ini dia lah yang jadi tempat curhat rio)
“gw udah nanya sama rio. tapi,, pasti jawaban nya Cuma perasaan gw doang”
“klo boleh gw kasih saran,, mendingan lu jangan terlalu nyuekin rio. mungkin rio merasa sejak kehadiran alvin,, dia ngerasa lo tuh nggak nganggep dia lagi”
“masa sih??”tanya ku nggak percaya
“ya ampun ify,, lo tuh bego atau nggak pekak sih?? Rio kaya gitu tuh karena dia cemburu. Dia SUKA sama lo fy”
“apa???rio suka sama gw??? Kok dia nggak bilang sih??”
“tau ah capek gw ngomong sama lo”via langsung diam. Dia kesal dengan ku. ‘apa bener rio suka sama aku?? Kenapa dia nggak bilang dari dulu sih?? Berarti,, selama ini aku udah nyakitin perasaan rio dong?? Ya ampun bego banget sih gw’ batin ku. Aku pun memukuli kepalaku sendiri. Kesal. Kesal karena aku tidak pekak terhadap perasaan rio. aku begitu senang dengan kehadiran alvin sehingga aku melupakan rio. memang dulu aku merasa alvin adalah satu satu nya orang yang bisa membuat ku tersenyum tapi ternyata aku salah. Ada orang lain yang juga mampu membuatku tersenyum. Bukan hanya senyum tapi juga cinta. Dan orang itu rio. bel pulang sekolah pun berbunyi. Tadinya, aku mau ketemu sama rio dan minta maaf. Tapi alvin keburu menarik tanganku. Katanya dia mau mengajak ku ke suatu tempat. Akhirnya aku pun mengikuti alvin. Mobil alvin pun berhenti di suatu tempat. Tempat itu seperti bukit kecil dan di bawahnya terdapat jurang yang sangat indah kalau di lihat dari atas bukit itu. “vin,, kita dimana??”tanya ku. “lo suka??”
“suka banget. Tempatnya bagus”kata ku tak henti hentinya memandangi pemandangan yang ada di sana
“fy,,”alvin memanggil ku dan tiba tiba dia berlutut di depan ku
“gw sayang sama lo. Sayang yang lebih dari seorang sahabat. Fy,, lo maukan jadi pacar gw??” alvin nembak aku?? Aku harus jawab apa. Aku memang sayang sama dia. Tapi rasa sayang itu hanya sekedar sebagai seirang sahabat. Nggak lebih. “vin,, gw juga sayang sama lo. Tapi,, hanya sebagai seorang sahabat. Nggak lebih”
“kenapa fy??”tanya nya sambil menunduk. “karena,, udah ada orang yang mengisi hati gw dengan cinta”
“siapa??”tanya alvin
“rio”jawabku singkat
“yasudah klo itu memang keputusan lo. Gw gx mau maksa karena cinta bukan paksaan”kata alvin bijak. Dia benar benar sahabat terbaik yang aku punya. Dia slalu mengerti aku.
“makasih vin dan maaf gw udah buat lo kecewa”
“nggak apa apa fy,, yaudah sekarang kita pulang aja yuk. Udah sore nih”
“yaudah”
Ke esokan harinya di sekolah...
Aku sengaja datang lebih awal. aku ingin berbicara sama rio pagi ini. aku mau minta maaf sama rio. stelah lama menunggu,, akhirnya orang yang di tunggu nongol juga.
“hei fy,, ngapain pagi pagi udah di depan pintu gitu?? Kaya tukang karcis ajah”sapa rio
“ih rio bisa ajah. gw sengaja di sini itu karena gw nungguin lo”
“nungguin gw?? Ngapain??” tanya rio heran
“gw mau minta maaf sama lo soal yang kemaren kemaren karena gw udah ngejauhin elo. Maaf ya”
“kenapa minta maaf?? Lo nggak salah kok. Gw paham kenapa lo kaya gtu”
“trus kenapa lo ngejauhin gw akhir akhir ini?? kaya lo tuh marah sama gw”
“gw tuh bukan nya ngejauhin lo kali. Gw Cuma ngasih kesempatan buat lo berdua ajah. Lo berdua pasti kangen kan. Nah gw gx mau ganggu lo berdua. Lagian gw nggak sanggup buat jauh dari lo”
“oh gitu. Tapi gw juga minta maaf ya”
“atas dasar apa??”
“apa ajah”kata ku geje
“huu dasar jelek lu”kata rio sambil mengacak acak rambut ku dan masuk dalam kelas. “huu dasar”kata ku pelan. Hati ku pun menjdi lega karena sikap rio ke aku udah kaya biasa lagi. seneeeng deh. Hari ini,, aku pulang sama rio. aku yang minta pulang bareng sama dia. Sementara alvin, aku suruh dia anter via pulang.
“jadi pulang bareng??”tanya rio
“ya jadi laahh. Masa gw pulang sendiri??”
“yaudah naik” aku pun menaiki motor rio. selama di jalan aku dan rio terus bercanda. Tapi,, tiba tiba saja aku merasa lapar. “rio,, jangan pulang dulu yuk. Gw laper nih”
“yaudah. Mau makan di mana??”tanya rio
“di mana aja deh”kata ku
“yaudah di mana aja kan?? Berarti terserah gw dong. Sekarang pegangan” aku pun memegang pinggang rio erat. Dia membawaku ke suatu tempat yang belum pernah ku lihat sebelumnya. Aku pun turun dari motor rio. tempatnya sih cukup ramai. Di depan tempat itu bertuliskan de’lunch *ngarang*. “rio,, ini di daerah mana sih??”tanya ku sambil melihat di sekeliling.
“ini di lembang. Ayo masuk kata nya mau makan”kata rio sambil menarik tangan ku
“HAH?? Lembang??”kataku sedikit berteriak “jauh amat??”lanjutku
“udaahh ayo masuk. Lagian tadi kan terserah gw. Ntar pulang gw anterin kok. Tenang aja” aku dan rio pun masuk. Aku dan rio pun mencari tempat duduk di luar. Tempat dudukyang di luar,, pemandangan nya seperti taman hanya saja di beri bangku dan meja lestoran itu saja. aku dan rio pun memesan makanan.
“rio,, ngapain sih lo ngajak gw ke sini??”
“iseng ajah. Kata temen gw sih tempat ini enak suasana nya makanan nya juga. Dan ternyata bener”
“iya sih tempatnya bagus. Sejuk”
“eh nyanyi yuk”ajak rio tiba tiba
“HAH nyanyi?? Ogah ah”kataku menolak
“udah ayo,,”rio menarik tangan ku ke atas panggung yang ada di tempat itu
“mbak saya sama dia mau nyanyi boleh”tanya rio kepada wanita yang tadi bernyanyi di panggung itu sedari tadi
“oh iya boleh boleh. Mau nyanyi apa??”
“mhh.. apa ya?? Mau nyanyi apa fy??”
“terserah lo deh”
“yaudah deh mbak saya nyanyi begitu indah ajah tapi, yang maen piano dia ya mbak”kata rio sambil menunjuk ke arah ku. “heh kok gw sih yang maen piano??”tanya ku kesal
“lo kan bisa maen piano fy. Udah lo duduk situ aja trus maenin lagu begitu indah. Okeh??”
“oke sekarang ada yang mau nyanyi nih. yau dah kita sambut RIO dan pacarnya..”kata mbak mbak yang tadi. Tapi,, eh tunggu. RIO DAN PACARNYA??? Sejak kapan gww jadian ama dia??
“heh cepet maenin lagunya”kata rio sedikit berbisik ke arah ku. Aku pun mulai memainkan piano yang ada di depan ku.

Bila cinta menggugah rasa
Begitu indah mengukir hati ku
Menyentuh jiwaku hapuskan semua gelisah
Duhai cinta ku
Pujaan hatiku
Datang padaku dekap di sampingku
Ku ingin hidupku selalu dalam peluknya
Terang saja aku menantinya
Terang saja aku mendambanya
Terang saja aku merindunya
Karna dia karena dia begitu indah
......

Lagu pun berakhir. Aku sudah bersiap untuk turun dari panggung tapi,, rio menahan tanganku. Aku pun menatap nya penuh dengan keheranan. “semuanya yang ada di sini saya minta sama kalian untuk jadi saksi” kata rio kemudian. “rio ngapain sih??”kata ku berbisik
“ify,,  gw sayang sama lo. Sayang yang lebih dari seorang sahabat. Fy,, lo mau nggak jadi putri sang pangerang yang bernama mario stevano aditya??”katanya sambil berlutut
“rio,, sebelum gw jawab pertanyaan lo, gw mau nanya satu hal sama lo. Sejak kapan lo sayang sama gw??”
“sejak gw liat lu nangis. Gw ngerasa kalau lo nangis hati gw jadi ikut nangis. Gw nggak mau liat lo nangis. Makanya setiap lo nangis gw selalu hapus air mata lo. Karena gw sayang sama lo. Gw nggak mau liat lo sedih fy”
“kalau gw nolak gimana???”
“yaa mw gimana lagi,, itu kan keputusan lo”
“tapi,, lo akan tetep jadi sahabat gw kan yo??”tanya ku
“iya”jawab rio singkat. Dan perlahan kepalanya menunduk.
“tapi,, sayang nya gw nggak mau tuh jadi sahabat lo”
“maksud nya??”kata rio sambil mengangkat kepalanya
“ya gw nggak mau jadi sahabat lo karena gw mau nya jadi putri sang pangerang yang bernama matio stevano aditya”kata ku sambil tersenyum ke arah rio. tiba tiba tepuk tangan yang sangat keras pun terdengar. Rio langsung memeluk ku dan berkata “i love you fy”
“i love you to rio” kata ku sambil membalas pelukan rio.
Hari itu jadi hari yang paling indah dalam hidup ku. Kini hubunganku dengan rio sudah berjalan 5 bulan. waktu pertama jadian, orang yang akukasih tau pertama kali adalah alvin. Aku tau hatinya pasti sakit. Tapi aku harus kasih tau dia. Karena dia pernah bialang kalau aku jadian sama rio, dialah orang pertama yang aku kasih tau. sebelum nya aku pernah minta maaf sama alvin karena aku udah ngecewain dia. Dia cuma ngomong gini “ify,, teman sejati, belum tentu cinta sejati kan??? Dan aku akan selalu jadi teman sejati kamu. Nggak lebih dan nggak akan pernah”
Alvin adalah jantung buat ku dan rio adalah nyawa ku. Aku membutuhkan mereka berdua. Dan aku sangat menyayangi mereka. Hanya saja rasa sayang itu berbeda.

THE END...
Fiuh..
Akhirnya slesai juga..
Gimana ceritanya?? Bagus nggak?? Jelek ya??
Maaf ya kalau jelek dan geje banget.
Tetep komen ya J. Butuh kritik dan saran dari kalian semua..
Dan makasih yang udah mau baca i love you all..
DTBR!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar